TEMPO.CO , Jakarta:Kuasa Hukum Keluarga Cikeas, Palmer Situmorang mengklaim, tarif normal jasanya sebagai pengacara biasanya sekitar US$ 500 per jam. Angka ini belum termasuk seluruh biaya keperluan dirinya dan tim dalam beracara seperti transportasi dan penginapan.
Akan tetapi, menurut dia, timnya tak akan menerapkan gaji atau tarif normal untuk beracara bagi keluarga Cikeas. Palmer serta dua anggotanya, Hafzan Taher dan Bactiar Sitanggang, sepakat menerapkan tarif yang tak akan melebihi gaji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Gaji presiden hanya sekitar Rp 120 juta per bulan. Kami tak akan sampai itu, kami tak mau membuat presiden bangkrut," kata Palmer.
Pengacara dan keluarga Cikeas belum membicarakan masalah bayaran dalam pertemuan pertama mereka. Pertemuan yang digelar di Istana Bogor pada 9 Desember 2013 tersebut lebih banyak membahas perihal sejumlah fitnah yang dilontarkan kepada keluarga Cikeas.
Palmer menyatakan, timnya merasa malu untuk menerapkan biaya normal kepada SBY. Mereka menilai kepercayaan yang didapat adalah sebuah harga yang cukup tinggi dalam karir. Akan tetapi, mereka mengklaim bersikap profesional sehingga tetap meminta bayaran layak. »Kami berterima kasih sudah dipercaya,” kata Palmer.
Belajar dari Clinton
Ia memaparkan, dasar pertimbangannya adalah peristiwa mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton yang mengalami bangkrut untuk membayar pengacara. Clinton dikabarkan sampai harus dibantu sejumlah kerabatnya secara finansial dalam penyelesaian kasus hukum hubungannya dengan Monika Lewinsky.
Palmer dan tim memenuhi undangan SBY ke Istana Bogor pada 9 Desember 2013. Dalam pertemuan tersebut, turut hadir Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin, Kristiani Herawati alias Ani Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono dan istrinya Aliya Rajasa, serta ajudan Presiden. (Baca:Kronologi SBY Tunjuk Palmer Jadi Pengacara Cikeas )
SBY, menurut Palmer, memaparkan secara singkat beberapa fitnah dan tuduhan yang dialamatkan kepada keluarga Cikeas. Sejumlah tuduhan yang mengarah ke keluarga Cikeas, di antaranya tuduhan barter jabatan Wakil Presiden Boediono dengan kebijakan bailout Bank Century, aliran dana ke Ibas dalam kasus Hambalang, dan Sylvia Sholeha alias Bu Pur--diduga terlibat pengaturan proyek Hambalang--disebut dekat dengan Ani Yudhoyono. (baca:SBY dan Palmer Bahas Tuduhan 2 Jam di Istana Bogor)
Selain itu, dalam kasus kuota impor daging sapi, saksi menyebut SBY dekat dengan pengusaha Sengman Tjahja dan Non Saputri. Deviardi, terdakwa kasus suap SKK Migas, mengatakan Komisaris Utama PT Kernel Oil Pte Ltd Widodo Ratanachaitong dekat dengan Ibas.
FRANSISCO ROSARIANS
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar