Selasa, 25 Juni 2013

Pemerintah Tak Berdaya Hadapi Pemudik Bermotor


Ilustrasi: Para pemudik bermotor yang menggunakan kapal feri di Pelabuhan Penyeberangan bakauheni, Lampung, Sabtu (25/8/2012) mereka akan menuju Pulau Jawa untuk kembali bekerja setelah berlebaran di kampung halamannya di Sumatera. 

Meski pun dianggap sangat berbahaya dan menjadi penyebab banyaknya korban saat mudik Lebaran yang diperkirakan jatuh pada tanggal 8-9 Agustus 2013, pemerintah tidak berdaya menghadapi perilaku masyarakat yang menyukai mudik dengan menggunakan kendaraan bermotor.
Pada musim mudik Lebaran 2013 ini, diperkirakan akan semakin banyak lagi para pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua. Pemerintah sendiri memprediksi bakal terjadi pertumbuhan sebesar 8,15 persen. Para bikers ini akan pulang ke kampung masing-masing menggunakan sepeda motor.
Tahun ini, pemudik dengan kendaraan bermotor roda dua diperkirakan akan mencapai 3.027.263 kendaraan atau naik dari 2.799.134. Padahal biasanya, para pemudik tidak sendirian menggunakan sepeda motor, mereka biasanya membawa serta keluarganya. Sehingga bila dihitung, para pemudik bersepedamotor jumlahnya ada dua kali dari jumlah kendaraan tersebut atau 6.054.526. Belum lagi bila mereka membawa serta anaknya.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan mengatakan, pemerintah sedang merencanakan antisipasi untuk mengurangi besarnya pemudik menggunakan sepeda motor. Beberapa program telah dilakukan antara lain dengan memberi layanan angkutan kapal dan truk gratis ke daerah-daerah kantong pemudik yaitu di Jawa Tengah.
Dengan kapal laut, Kemenhub menyediakan dua pelayaran kapal dengan kapasitas angkut 1.000 unit sepeda motor dan 1.500 penumpang dengan rute Tanjung Priok menuju Tanjung Emas, Semarang. "Pelayanan dengan kapal dilakukan dua kali, biasanya dilakukan pada H-4 dan H-2 sebelum Lebaran," kata Bambang, Selasa (25/6/2013).
Dengan layanan truk, pemerintah menyediakan sejumlah kendaraan truk untuk mengangkut sepeda motor antara lain ke Semarang di wilayah utara Jawa Tengah dan Purwokerto di wilayah selatannya. Sementara sepeda motor diangkut dengan truk, para pemiliknya diangkut dengan bus. "Jumlahnya setiap tahun selalu bertambah," ujarnya.
Meskipun layanan gratis ini terus bertambah, tetapi jumlahnya sangat kecil dibandingkan pemudik bersepedamotor. Bambang mengakui pihaknya hanya bisa mengimbau agar mereka berhati-hati saat berkendara.
"Kami selalu mengimbau  jangan kebut-kebutan. Catatan Polri, kecelakaan terjadi saat akan masuk kampung halaman dan telah melewati kemacetan, karenanya agar selalu berhati-hati bila telah mendekati tujuan. Kami juga mengingatkan,  mudiknya dilakukan pada jauh-jauh hari," ujarnya.
Jumlah korban tewas pada mudik Lebaran 2012 lalu meningkat tajam yaitu sebanyak 908 orang tewas, dari jumlah korban tewas di tahun sebelumnya sebanyak 490 nyawa. Padahal pada 2011 lalu angkanya sudah menurun dibandingkan mudik Lebaran tahun 2010 di mana kecelakaan menyebabkan 526 korban tewas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar