TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga mahasiswa Universitas Bung Karno (UBK), di Jalan Kimia No. 20 Jakarta Pusat, ditangkap petugas kepolisian saat menggelar aksi unjuk rasa menutup Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (19/6/2013) malam.
Ketiga mahasiswa tersebut ditangkap di area sekitar kampus saat berusaha lari menyelamatkan diri dari serangan gas air mata yang ditembakan petugas untuk membubarkan aksi blokade jalan yang dilakukan para mahasiswa.
Satu dari tiga yang ditangkap yakni Jery Udin (22) warga Jakarta Barat, mengalami luka bagian kepala akibat pukulan dari anggota kepolisian. Sedang dua lainnya yakni Reza (26) dan Fahmi Anugrah (19) langsung digelandang petugas ke mobil tahanan.
"Teman saya tiga yang ditangkap, satu dipukuli sampai kepalanya berdarah," ujar salah satu mahasiswa.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol A R Yoyol mengatakan belum mendapatkan informasi mengenai ketiga mahasiswa yang ditangkap. Ia juga mengaku tidak mengetahui adanya mahasiswa terluka akibat pukulan anggotanya.
"Saya belum dapat informasi yang diamankan, kalau yang luka juga saya tidak tahu, yang jelas tiga anggota saya juga terluka terkena pecahan kaca," kata Yoyol.
Sebelumnya aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM yang digelar di dua kampus, yaitu UBK dan UKI berakhir dengan bentrokan dengan polisi.
Seorang mahasiswa terluka akibat bentrokan tersebut, sementara tiga petugas kepolisian juga mengalami luka akibat lemparan batu dan botol kaca.
Unjuk rasa tersebut adalah buntut penolakan kenaikan harga BBM yang akan ditetapkan pemerintah. Ketukan palu rapat paripurna DPR untuk pengesahan APBN-Perubahan 2013, pun sudah dilakukan. Dengan demikian, adanya kenaikan harga BBM sudah dapat dipastikan.
Pemutusan APBN-P 2013 tersebut, ditetapkan dengan menggunakan voting, di mana sebanyak 118 anggota DPR menolak, dan sisa 338 anggota DPR menerima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar