Senin, 24 Juni 2013

Pemilu 2014, "Pertama Kalinya Bawaslu Memiliki Sekjen"


DISKUSI MEMBONGKAR CALEG BERMASYALAH - Pengamat Pemilu Perludem, Verry Junaedy, Ketua DPP PKS, Indra dan Wakil Sekjen DPP Partai demokrat, Saan Mustofa (kiri-kanan) menjadi pembicara dalam dialog politik di Gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (10/5). Dalam diskusi ini mengambil tema membongkar caleg bermasalah dalam berpolitik dan menjelang pemilu 2014. (Warta Kota/henry lopulalan) 


Badan Pengawas Pemilu(Bawaslu) kini memiliki wewenang lebih kuat sebagai penyelenggara pemilu. Salah satunya adalah pengukuhan Sekretaris Jenderal yang baru pertama kali dimiliki Bawaslu.

Setelah mendengar bahwa Pemerintah akan mengesahkan Sekjen lewat Keputusan Presiden, Ketua Bawaslu mengaku menangis. Lantaran penguatan Bawaslu dalam kesekjenan sudah diperjuangkan kepengurusan Bawaslu sebelumnya.

"Setelah mendengar kabar bakal ada Sekjen Bawaslu, demi Allah air mata saya mengalir. Karena perjuangan senior Bawaslu kami sebelumnya telah jauh dilakukan," ujar Muhammad dalam pidato pengukuhan Sekjen Bawaslu Gunawan Suwantoro di Millenium, Jakarta, Senin (24/6/2013).

Perjuangan kepengurusan Bawaslu sebelumnya baru dipenuhi Pemerintah di era kepemimpinan Muhammad. Ia mengaku sangat berterimakasih kepada perjuangan pengurus Bawaslu sebelumnya.

Bukan tanpa alasan kenapa fungsi Kesekjenan begitu penting. Ia mengurai, ketika UU No 15 Tahun 2011 tentang penyelenggara pemilu dibahas di Komisi II DPR, ada dua pendapat yang muncul, pertama membubarkan Bawaslu dan kedua menguatkan kewenangan dan perannya.

"Sampai ada bahasa iklan, kehadiran Bawaslu antara ada dan tiada. Atau bahasa Iklan Toyota, suaranya nyaris tak terdengar. Alhamdulillah hari ini Bawaslu punya Sekjen," guyon Muhammad.

Kepada Gunawan, Muhammad berpesan dengan menyitir kisah ketika Sayyidina Abu Bakar akan dilantik. Apa yang dilakukannya bukan menggelar pesta rakyat, tapi menangis di atas sajadah. Sampai sajadahnya itu basah dengan air mata.

"Pak Gunawan adalah Sekjen Bawaslu pertama. Tantangannya sangat besar. Kami berlima percaya bahwa insya Allah dengan bersama-sama bisa mengembang tugas. Tugas bapak segera menyusun di tingkat pusat. Itu beberapa hal yang saya ingatkan," pesannya.

"Bapak berhasil adalah keberhasilan komisioner. Bapak gagal adalah kegagalan komisioner," tambahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar